Senin, 06 Desember 2010

Sejarah Berdirinya IPM
Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar, serta konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah dalam membina dan mendidik kader.
Di samping itu, kondisi dan situasi politik di Indonesia pada era tahun 1960-an, dimana pada masa itu merupakan masa kejayaan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan masa orde lama. Muhammadiyah menghadapi tantangan yang berat dari berbagai pihak, sehingga dirasakan perlu adanya dukungan terutama untuk menegakkan dan menjalankan misi Muhammadiyah, khususnya dikalangan pelajar. Oleh karena itu, kehadiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah pelajar sebagai organisasi pelajar yang terpanggil pada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Upaya dan keinginan para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah telah dirintis sejak tahun 1919, akan tetapi selalu saja mendapat halangan dan rintangan dari berbagai pihak, termasuk oleh Muhammadiyah sendiri. Aktivitas pelajar Muhammadiyah untuk membentuk organisasi kader Muhammadiyah dikalangan pelajar akhirnya mulai mendapatkan titik terang dan mulai menunjukkan keberhasilannya, yaitu ketika Konferensi Pemuda Muhammadiyah tahun 1958 di Garut, Jawa Barat, organisasi pelajar Muhammadiyah ditempatkan dibawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah.
Keputusan Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Garut tersebut diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah II yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta, dengan memutuskan membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Keputusan II/No. 4). Keputusan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Muktamar meminta kepada PP Muhammadiyah Majelis Pendidikan bagian Pendidikan dan Pengajaran supaya memberi kesempatan dan menyerahkan kompetensi pembentukan IPM kepada Pemuda Muhammadiyah.
b. Muktamar mengamanatkan kepada PP Pemuda Muhammadiyah untuk menyusun konsepsi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan untuk segera dilaksanakan setelah mencapai persesuaian pendapat dengan PP Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran.
Setelah ada kesepakatan antara PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran pada tanggal 15 Juni 1961, ditandatanganilah peraturan bersama tentang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi di dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah tanggal 18-20 Juli 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Melalui forum tersebut, secara nasional IPM dapat berdiri dengan Ketua Umum Herman Helmi Farid dan Sekretaris Umum Muh. Wirsyam Hasan. Ditetapkan pula bahwa tanggal 5 Shafar 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 M sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

MAKSUD dan TUJUAN IPM
Maksud dan tujuan IPM adalah terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Gambaran pelajar yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil merupakan wujud ideal pelajar yang mempunyai kemampuan baik dari segi dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan perilaku berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Hal tersebut terdeskripsi dalam bentuk pelajar yang berilmu. Aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, ketertarikan, perasaan, apresiasi dan menyesuaikan perasaan sosial. Hal tersebut terdeskripsi dalam bentuk pelajar yang berakhlak mulia. Aspek psikomotorik merupakan aspek yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik, ini tercermin dalam wujud pelajar yang terampil.
Pelajar yang memiliki ketiga kemampuan tersebut juga belum cukup jika tidak digunakan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam. Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya merupakan penterjemahan dari Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur, yaitu masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia, yang diridhoi oleh Allah SWT. Deskripsi konsep masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yaitu:
a. Beriman, beramal, bertaqwa dan berjuang karena Allah semata.
b. Merdeka, terbuka bagi segala orang, suku-suku dan bangsa, dengan tidak ada ikatan dan syarat, kecuali tidak menghalang-halangi dakwah dan akidah, tidak akan menganiaya manusia dan tidak akan merusak di muka bumi ini.
c. Bebas dari perbudakan, perhambaan, perkosaan, penghisapan dan penindasan.
d. Menegakkan keadilan mutlak untuk seluruh penduduk manusia dengan tiada memandang jenis, warna dan kepercayaan.
e. Menuju ke kesatuan manusia di dunia ini, dengan melenyapkan fanatik jenis, warna dan negara, bersedia untuk bekerja sama dengan segala agama, dengan tidak ada kebencian dan sanggup melakukan jihad/berjuang karena mempertahankan kemerdekaan dakwah, kemerdekaan kepercayaan dan kemerdekaan ibadah, menolak penganiayaan dan kerusakan di muka bumi.
f. Terjauh dari rasa takut, kecuali takut kepada Allah, cukup hidupnya yang menuju kea rah keadilan sosial.
g. Berakhlak yang mulia, jiwanya kuat dan tinggi, kelakuannya baik dan menarik, menuju kea rah ketinggian dan kesempurnaan.
h. Kuat, dinamis, progresif dan revolusioner, yang mempunyai pembawaan dan pengeruh yang besar terhadap golongan apa dan mana pun juga.
i. Mendasarkan musyawarah dalam hal ihwal mereka, kecuali yang telah ditentukan nasnya oleh Tuhan Yang Maha Esa.
j. Bersatu padu, tolong-menolong, gotong-royong dan saling berkasih-kasihan menuju ke arah kebenaran, keadilan dan peradaban.

LAMBANG dan SEMBOYAN IPM
Bentuk:
Segi lima besisi runcing di bawah, merupakan bentuk deformasi bentuk pena.

Warna:
Kuning berarti keagungan
Putih berarti suci
Merah berarti keberanian
Hijau berarti kesuburan atau harapan
Hitam berarti keabadian, ketuhanan

Gambar matahari bersinar (jumlah sinarnya 12) merupakan lambang Muhammadiyah. Matahari tersebut berwarna kuning. Gambar ini menunjukkan bahwa IPM adalah keluarga Muhammadiyah
Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku yang berarti pengetahuan atau dapat juga diartikan Al Qur’an yang suci (berwarna putih). Warna hijau menunjukkan agar ilmu yang didapat diharapkan dapat mempertebal iman.
Pada bulatan matahari bagian bawah terdapat tulisan ayat Al Qur’an surat Al Qalam ayat 1 yang berbunyi Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun. Artinya: Demi pena dan apa yang dituliskannya. Ayat tersebut merupakan semboyan IPM.
Huruf I, P dan M berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti IPM berani secara aktif menyampaikan dakwah Islam, karena IPM adalah pengemban tugas pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah.


*) Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah Periode 2009-2011.
**) Disampaikan dalam acara Taruna Melati I Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Surakarta, tanggal 20 Desember 2009.

1 komentar: